Tuesday, June 7, 2016

Playdate at Taman Legenda TMII

Seminggu yang lalu, mendadak seorang teman SMA memasukkan saya ke dalam grup whatsapp Funtastic Legend Park. Ternyata, grup ini dibentuk untuk agenda playdate yang beberapa kali gagal terwujud. Alhamdulillah, akhir bulan lalu kami berhasil juga playdate plus reuni kecil-kecilan, walau hanya berempat (empat keluarga maksudnya..)


Lokasi? Taman Legenda TMII. Tidak sampai sejam dari rumah (apalagi berangkat di bawah jam 9 pagi). Terakhir ke TMII tahun 2005 saat masih kuliah, itu pun hanya ke anjungan-anjungan saja. Jadi, taman legenda ini termasuk baru, konsepnya seperti mini Dufan.

Karena bertepatan dengan akhir Ujian Nasional, Taman Mini lumayan penuh oleh bis rombongan murid sekolah. Saya sempat kuatir di Taman Legenda akan penuh sesak, tetapi tidak demikian. Mungkin karena harga tiketnya yang lumayan. Saya tidak membawa cash banyak, karena teman saya bilang tiket masuknya hanya 25-30 ribu saja. Ternyata, tiket tersebut belum termasuk tiket per wahana. Olala...

Daftar harga terpampang di atas loket. Sebaiknya tanya-tanya agar tidak salah pilih tiket masuk.

Jadi, ada tiket terusan Rp 150.000 untuk bisa menikmati semua wahana. Usia dewasa maupun anak dikenakan biaya yang sama. Ada juga tiket yang bisa di top up berupa gelang berwarna merah seharga Rp 50.000 yang terdiri dari Rp 25.000 tiket masuk, Rp 10.000 jaminan yang bisa di refund di akhir kunjungan, dan sisa Rp 15.000 untuk naik wahana. Harga tiap wahana bervariasi. Untuk komidi putar Rp 20.000, Taman Dino Rp 30.000, Bianglala Rp 20.000. Dengan sisa saldo di gelang hanya Rp 15.000, otomatis kita harus top up. Di dalam arena ada tiga tempat top up plus bisa cek saldo. Akhirnya saya dan teman-teman pun memilih membeli gelang dengan alasan yang paling ekonomis, plus anak-anak kami masih di bawah 6 tahun rasanya tidak mungkin menaiki semua wahana.

Satu hal yang saya tidak begitu suka dari Taman Legenda adalah, pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman dari luar. Petugas benar-benar membuka tas kita dan mengeceknya. Karena saya bukan tipe nego (haha), saya pun hanya bisa membawa sekotak roti tawar isi selai plus botol minum anak saya dengan alasan, "Anak saya tidak boleh camilan ber-MSG". Teman-teman saya masih berani membawa botol minum mereka masing-masing (ternyata boleh) apalagi yang membawa bayi dan stroller, biasanya isi tas tidak dicek. Akibatnya, saya sukses membeli 5 botol air mineral ukuran kecil yang dihargai @Rp 10.000 atau Rp 15.000/2 botol. Hiks..

Terlepas dari itu, saya menilai Taman Legenda cukup cocok untuk playdate. Saya suka lokasinya yang bersih, ukuran tidak terlalu luas sehingga anak tidak mudah lelah berjalan kesana kemari. Musholanya juga bersih. Mungkin karena masih baru jadi lumayan terawat.

Pintu masuk Taman Dino: Sayapnya bisa mengepak lho!
Wahana pertama yang kami kunjungi adalah Taman Dino. Awalnya saya ragu anak saya berani masuk ke sini. Setelah dibujuk, Aksa masuk dengan ayahnya sementara saya menunggu di loket. Lima menit kemudian, Aksa setengah menangis lari kembali ke arah loket, bablas sampai gerbang Taman Dino. Waduh... Ternyata di awal wahana tersebut, ada dinosaurus yang menyemburkan air dan Aksa pun terkena sembur, haha... Dengan iming-iming Yupi dan setengah terisak, Aksa pun kembali masuk dengan ayahnya, saya ikut juga.

Taman Dino memang tidak besar tetapi cukup menarik. Suasananya mengingatkan saya akan Jurrasic Park, dengan semak-semak dan jalan setapak. Ukuran dinosaurusnya pun besar dan sebagian besar bisa bergerak dan bersuara. Saking miripnya, Aksa selalu memperlambat jalannya ketika mendekati jenis dinosaurus yang baru. Ada beberapa dinosaurus yang dilengkapi dengan lubang sehingga kita bisa masuk kedalamnya dan berfoto. Saat saya masuk masih pagi sehingga untuk berfoto tidak butuh antre yang lama, karena terkadang kita harus menunggu pengunjung lain untuk berfoto terlebih dahulu.

Lihat kan semburannya?
Looks like real
Ayo siapa mau jadi anak dino..
Saatnya mencari tulang belulang si dino...
Di akhir rute Taman Dino, ada arena pasir dengan kerangka dinosaurus dari batu sehingga anak-anak bisa berpura-pura menjadi arkeolog. Seru! Saya dan suami sempat menemani Aksa membuat istana pasir sampai kemudian dia berani berinteraksi dengan anak-anak teman kami. Saatnya para ortu ngobroool haha...Setelah main pasir, jangan lupa cuci kaki dulu ya...ada kamar mandi dan wastafel di area ini. Terdapat juga toko suvenir dengan koleksi cukup menarik.

Keluar dari Taman Dino, anak-anak minta naik komidi putar. Karena saldo habis, saya dan teman pun mengisi saldo di area kolam renang. Lumayan rempong ya, belum kalau antri. Kebetulan ada murid-murid SD yang ramai-ramai top up, tetapi tidak antri. Pusing saya kalau sudah begini.



Kolam renang alias Anak Tirta
Tempat kami makan siang: Kafe Barong
Alhamdulillah, komidi putar berhasil dinaiki walau hanya sekian menit selesai. Karena sudah siang, kami mampir di Kafe Barong. Bentuknya seperti pendopo, dengan view menghadap kolam renang. Dan....untuk membeli makanan kami harus memakai saldo gelang lagi! Top up lagi deh...sangat-sangat tidak praktis, sebaiknya memang beli banyak sekalian saldonya, toh nanti bisa di refund kalau sisa. Baiklah, kami pun memesan makanan yang semua dihargai Rp 35.000 (kecuali snack). Menunya seperti soto, rawon, gado-gado sampai yang internasional seperti steak dan nasi katsu. Rasanya lumayan menurut saya, hanya saja seorang teman tidak menghabiskan sotonya karena minyaknya saaangat banyak.

Mobil tanjak
Sambil makan, kami pun ngobrol. Anak-anak bermain di sekitar pagar kolam renang, sementara Aksa nongkrong saja diatas Mobil Tanjak. Akhirnya saya pun luluh mengajaknya naik mobil yang digenjot tersebut. Untungnya masih ada saldo Rp 15.000, pas untuk 15 menit sekali naik. Ternyata, menggenjot mobil itu berat saudara-saudara! Saya aja nih yang kurang olahraga, tapi saya cukup suka karena bisa berkeliling Taman Legenda, yang mungkin saya tidak tahu seberapa luasnya karena tidak menaiki semua wahananya. Dengan naik Mobil Tanjak, saya jadi tahu ada kuda dan lapangan untuk gathering di area ini.

Konter refund. Rak di belakang adalah untuk menitipkan makanan yang terlanjur dibawa pengunjung tetapi tidak boleh dibawa masuk.
Sekitar jam 2, kami memutuskan untuk pulang. Beberapa dari anak kami sedang pilek, jadi mungkin it's time to rest. Sebelum pulang, kami sempatkan menonton Film Keong Emas di Teater Legenda yang gratis. Tidak lupa kami tukar gelang dengan jaminan Rp 10.000 dan sisa saldo. Quite a fun for today!

Penasaran dengan toilet dan musholanya? Inilah fotonya:


Wastafel dan toilet di Taman Dino
Musholla di dekat Museum Asmat


0 komentar:

Post a Comment