Ramadhan kemarin, saya benar-benar merasakan perjuangan untuk beribadah. Hingga H-7, saya harus puas bisa tarawih sekali saja di masjid, sisanya di rumah. Tidak jauh berbeda dengan mengaji, saya tidak rutin melakukannya tiap hari. Jadi, sekalinya ada tenaga tersisa, saya rapel sekalian beberapa halaman. Yang paling “instan” sekalipun, yaitu mendengarkan tausyiah di televisi, hampir tidak pernah. Semua alasannya sama: karena anak.
Sunday, July 26, 2015
Ramadhan Tanpa Amarah
Posted by bukenip on 12:06 AM with 2 comments
Ramadhan kemarin, saya benar-benar merasakan perjuangan untuk beribadah. Hingga H-7, saya harus puas bisa tarawih sekali saja di masjid, sisanya di rumah. Tidak jauh berbeda dengan mengaji, saya tidak rutin melakukannya tiap hari. Jadi, sekalinya ada tenaga tersisa, saya rapel sekalian beberapa halaman. Yang paling “instan” sekalipun, yaitu mendengarkan tausyiah di televisi, hampir tidak pernah. Semua alasannya sama: karena anak.
Posted in Mommy's thoughts
Subscribe to:
Posts (Atom)