Monday, February 6, 2017

Senam Hamil di Jogja (Part 2: RSKIA Sadewa)

          


2. RSKIA Sadewa

Saya hanya sekali senam di sini, itupun pada kehamilan yang kedua. Kenapa? Karena review di blog orang, hehe.. Tidak hanya itu, salah seorang teman juga merekomendasikan senam di sini karena sharing sessionnya yang katanya sangat penting. Baiklah, mari kita buktikan.

Saya datang pada hari Minggu sore, karena jadwalnya memang hanya Rabu jam 15.00 dan Minggu (jam 8.00 dan 15.00). Karena hujan dan macet, saya baru tiba di lokasi jam setengah 4 dan Alhamdulillah baru antrian nomer 5. Weits, ada antreannya ya. Cara mendaftarnya langsung ke kasir, cukup membayar Rp 15.000 sudah termasuk snack box berisi 2 kue dan aqua gelas.

Masuk ke dalam ruangan, ternyata instrukturnya sedang memeriksa detak jantung janin salah seorang peserta dengan alat portable. Ooh, ternyata nomor antriannya untuk cek janin. Kalau di Happyland tadi instrukturnya adalah seorang fisioterapis, kalau yang ini bidan. Sambil memeriksa, biasanya bidan akan memberi keterangan singkat tentang kondisi janin, termasuk menekan area perut untuk mengecek apakah janin sudah masuk panggul atau belum, dsb. Peserta lain duduk melingkari yang sedang diperiksa, siapatahu ada info penting, hehe..

Walaupun dari info yang saya dapat pesertanya bisa mencapai 30 orang dalam satu pertemuan, waktu itu saya hanya ditemani  7 bumil lain, yeayy… Ruangannya hamper dua kali lipatnya Happyland, dengan kamar mandi dalam namun AC tidak dinyalakan. The windows were opened, instead. Matrasnya banyak tetapi kondisinya sudah banyak yang mengelupas. Temboknya meriah dengan dekorasi seperti kamar bayi dari Pigeon.

Karena hanya ada satu instruktur dan proses cek janin ini memakan waktu minimal 5 menit per orang, maka senam baru dimulai setelah semua peserta selesai diperiksa. Oya, jangan lupa mengisi kartu keterangan bagi peserta baru, yang berisi data seputar mens terakhir, usia kandungan, dll.
 Senam disini dibuka secara formal dengan perkenalan dan prolog mengenai fungsi senam hamil. Instruktur saya hari itu adalah Bidan Fika yang khusus mengajar di hari Minggu, sementara hari Rabu ada Bidan Riris. Sejak dimulai, kami sudah diminta mengambil matras dan duduk di atasnya karena ternyata 100% senamnya dalam posisi di matras.

Perbedaan senam di Sadewa dengan Happyland adalah:
1.  Ada penjelasan fungsi tiap posisi senam. Kalau di Happyland kan langsung running aja, jadi satu jam full gerak, sementara di Sadewa ada jeda penjelasan sebelum mulai gerakan.
2. Fokus pada latihan pernapasan. Di Sadewa terasa sekali kalau tarik-buang nafas harus dalam posisi yang benar dan hitungannya juga tegas. Banyak gerakan yang sama sebetulnya dengan senam yang di Happyland, tapi di Sadewa setiap gerakan tidak hanya dihitung melainkan juga harus benar teknik pernapasannya.
3. Instruktur akan berkeliling menyambangi peserta untuk melihat benar tidaknya gerakan. Jangan malu ya, kalau nama kita disebut karena gerakannya kurang maksimal. Kalau bagus juga dipuji kok. Di Happyland, instruktur selalu berada di depan menghadap kaca dan hanya mendatangi peserta saat latihan mengejan.
4. Diawali dengan mempraktekkan hypnobirthing, yaitu meminta izin pada dedek bayi di dalam perut untuk melaksanakan senam. Sempet malu juga, soalnya hanya debay saya yang tidak member respons (berupa gerakan) setelah dimintai izin. Akhirnya BIdan Fika pun meminta semua peserta untuk menunggu debay saya member respons baru memulai sesi senam. Alamak….Kalau di Happyland, teknik hipnosisnya lebih pada saat sesi relaksasi di bagian akhir, tetapi dari instruktur ke peserta, bukan dari peserta ke janin.
4. Senamnya seperti…bootcamp! Hahah… Maksudnya kita benar-benar dilipet-lipet badannya sampai otot-otot kemeng-kemeng (sejenis lelah yang sangat -red). Jangan sepelekan yang “hanya” di matras..ini layaknya toning exercise, hitungannya lama tapi stretchingnya to the max. Durasinya mungkin hanya 40 menit dari total dua jam sesi, tetapi badan remek semua, apalagi kalau yang frekuensi olahraganya rada minus. 
5. Latihan mengejan dalam tiga posisi berbeda, kalau di Happyland hanya satu posisi. Latihan mengejan di Sadewa seperti gladi resik melahirkan, seriously. Baru pertama kali saya latihan mengejan sampai perut saya bentuknya lancippp… Habis latihan pun ada rasa berbeda yang di sekitar vagina, this made me a bit worry to come back there karena besok adalah H-1 HPL saya, takutnya langsung kontraksi.. Kalau di Happyland tergantung instrukturnya sih. Mbak yang hari Jumat itu membatasi power mengejannya dengan kata-kata “cukup segini aja bu (kekuatannya) ” tapi nafas tetap harus sempurna. Mbak hari Sabtu rada menekan area rahim untuk mengetahui benar tidaknya posisi mengejan.  
6. Sharing sessionnya lumayan panjang dan dihandle langsung oleh bidan yang menjadi instruktur. Kemarin saat saya datang, beberapa topiknya seputar menghitung waktu kontraksi, masa subur setelah lepas KB, serta tips menghadapi setiap fase bukaan.

Wow, panjang juga ya postingannya (digabung dengan yang part 1). Intinya sih, tergantung selera. Saya tipe orang yang bosan kalau ngulang-ngulang gerakan, so secara dinamika saya lebih suka di Happyland, apalagi jika usia kehamilan masih muda dan kita masih lincah. Sadewa saya rekomendasikan untuk yang bener-bener pengen latihan menghadapi persalinan, bukan sekadar cari fit. Untuk harga sih, keduanya sama-sama terjangkau, tapi melihat fasilitas yang didapatkan memang lebih all-in Sadewa.


Semoga informasinya bermanfaat ya, dear bumils out there.. Sempat tidak sempat, sempatkan ikut kelas senam hamil walau hanya satu sesi saja. Setidaknya agar kita bisa tahu gerakan-gerakan esensial untuk persalinan, tips-tips dari instruktur, serta bisa bertukar informasi dengan sesama ibu hamil. Selamat mencoba!

Sunday, February 5, 2017

Senam Hamil di Jogja (Part 1: RS Happyland)


Selama hamil, saya selalu memastikan bahwa saya cukup aktif bergerak. Saat masih bekerja, saya tidak terlalu kuatir karena sudah pasti saya banyak bergerak, atau setidaknya banyak berjalan. Setelah resign, saya harus bisa disiplin “menggerakkan” diri kalau mau tetap fit selama hamil. Sebelum trimester ketiga, biasanya saya senam lewat Youtube. Selain pilihannya banyak, saya juga bisa menyesuaikan dengan usia kehamilan. Untuk trimester ketiga, saya mulai datang ke rumah sakit untuk senam hamil. Agar tidak bosan, saya baru ikut kelas senam hamil pada bulan ke delapan dengan frekuensi seminggu sekali.

Sampai hari ini, saya hanya pernah mengikuti senam hamil di dua tempat, yaitu RS Happyland dan RSKIA Sadewa, keduanya di Jogja. So, I’ll only review both in this post. Adik saya merekomendasikan prenatal yoga di Hotel Puri Artha, tetapi menurut saya terlalu mahal hehe…sekitar Rp 75.000 per kedatangan. Kalau di JIH, senam hamilnya Rp 56.000 per kedatangan, tetapi saya hanya tahu dari brosur saja.

1. RS Happyland

Salah satu pertimbangan saya memilih untuk senam hamil di Happyland adalah lokasinya yang dekat dengan rumah. Selain itu, harganya cukup terjangkau (Rp 30.000 sudah termasuk jus buah) dan jadwalnya pun banyak. Setiap minggunya, senam diadakan empat  kali yaitu Selasa, Jumat, Sabtu setiap jam 4 sore sampai setengah 6 dan Rabu jam 9 pagi.

Ruangan senamnya tidak begitu luas namun dilengkapi AC yang cukup dingin dan matras yang masih mulus. Peserta senam berkisar antara 2-7 orang, dengan satu instruktur. Saya tidak hapal nama instrukturnya, tetapi saya suka mbak yang hari Jumat karena ramah dan senamnya semangat serta suaranya lantang, hehe..

Menurut saya, gerakan senamnya cukup variatif dengan alunan musik klasik, 50% berdiri dan 50% di matras. Yang menjadi fokus senam hamil biasanya ada tiga, olah napas, penguatan otot paha dan sekitarnya (termasuk otot vagina), serta gerakan di sekitar payudara untuk melancarkan ASI. Khusus untuk mereka yang usia kehamilannya 36 minggu keatas, akan dilatih untuk mengejan dengan benar. Instruktur akan mendampingi secara privat, biasanya masing-masing peserta sekitar 5 menit.

Senam ditutup dengan fase relaksasi dimana peserta diajak untuk berbaring miring dengan mata terpejam sambil mendengarkan musik klasik dan instruktur memberikan sedikit “narasi” agar anggota tubuh kita rileks, begitu juga pikiran kita. Kadang saya bisa tertidur beneran kalau lagi capek banget.

Oya, setelah senam selesai, ada konselor laktasi yang sudah senior yang memandu sharing session. Tidak setiap senam Bu Margo ini ada, jadi ya kalau anda beruntung bisa mendapatkan tips-tips mempersiapkan payudara agar proses menyusui lancar sekaligus bisa tanya macam-macam seputar keluhan kehamilan. Banyak hal-hal baru seputar persiapan menyusui yang saya dapat di sesi ini, meskipun saya sudah pernah menyusui.


Secara keseluruhan, saya merekomendasikan senam di sini. Kebetulan saya tidak terlalu suka suasana ramai apalagi pakai antri, jadi jumlah peserta yang terbatas membuat suasana senam lebih lega dan nyaman. Pendaftarannya pun tidak rumit, langsung datang ke resepsionis, bayar di kasir, dan cus ke ruang senam di lantai dua. Senam dimulai jam 4 teng ya, meskipun baru satu orang yang datang. Maksimal telat 5 menit menurut pengalaman saya.

To be continued..