Selama
hamil, saya selalu memastikan bahwa saya cukup aktif bergerak. Saat masih
bekerja, saya tidak terlalu kuatir karena sudah pasti saya banyak bergerak,
atau setidaknya banyak berjalan. Setelah resign, saya harus bisa disiplin
“menggerakkan” diri kalau mau tetap fit selama hamil. Sebelum trimester ketiga,
biasanya saya senam lewat Youtube. Selain pilihannya banyak, saya juga bisa
menyesuaikan dengan usia kehamilan. Untuk trimester ketiga, saya mulai datang
ke rumah sakit untuk senam hamil. Agar tidak bosan, saya baru ikut kelas senam
hamil pada bulan ke delapan dengan frekuensi seminggu sekali.
Sampai hari
ini, saya hanya pernah mengikuti senam hamil di dua tempat, yaitu RS Happyland
dan RSKIA Sadewa, keduanya di Jogja. So,
I’ll only review both in this post. Adik saya merekomendasikan prenatal
yoga di Hotel Puri Artha, tetapi menurut saya terlalu mahal hehe…sekitar Rp
75.000 per kedatangan. Kalau di JIH, senam hamilnya Rp 56.000 per kedatangan,
tetapi saya hanya tahu dari brosur saja.
1. RS Happyland
Salah satu
pertimbangan saya memilih untuk senam hamil di Happyland adalah lokasinya yang
dekat dengan rumah. Selain itu, harganya cukup terjangkau (Rp 30.000 sudah
termasuk jus buah) dan jadwalnya pun banyak. Setiap minggunya, senam diadakan
empat kali yaitu Selasa, Jumat, Sabtu
setiap jam 4 sore sampai setengah 6 dan Rabu jam 9 pagi.
Ruangan
senamnya tidak begitu luas namun dilengkapi AC yang cukup dingin dan matras
yang masih mulus. Peserta senam berkisar antara 2-7 orang, dengan satu
instruktur. Saya tidak hapal nama instrukturnya, tetapi saya suka mbak yang
hari Jumat karena ramah dan senamnya semangat serta suaranya lantang, hehe..
Menurut
saya, gerakan senamnya cukup variatif dengan alunan musik klasik, 50% berdiri
dan 50% di matras. Yang menjadi fokus senam hamil biasanya ada tiga, olah
napas, penguatan otot paha dan sekitarnya (termasuk otot vagina), serta gerakan
di sekitar payudara untuk melancarkan ASI. Khusus untuk mereka yang usia
kehamilannya 36 minggu keatas, akan dilatih untuk mengejan dengan benar.
Instruktur akan mendampingi secara privat, biasanya masing-masing peserta
sekitar 5 menit.
Senam
ditutup dengan fase relaksasi dimana peserta diajak untuk berbaring miring
dengan mata terpejam sambil mendengarkan musik klasik dan instruktur memberikan
sedikit “narasi” agar anggota tubuh kita rileks, begitu juga pikiran kita.
Kadang saya bisa tertidur beneran kalau lagi capek banget.
Oya,
setelah senam selesai, ada konselor laktasi yang sudah senior yang memandu
sharing session. Tidak setiap senam Bu Margo ini ada, jadi ya kalau anda
beruntung bisa mendapatkan tips-tips mempersiapkan payudara agar proses
menyusui lancar sekaligus bisa tanya macam-macam seputar keluhan kehamilan.
Banyak hal-hal baru seputar persiapan menyusui yang saya dapat di sesi ini,
meskipun saya sudah pernah menyusui.
Secara
keseluruhan, saya merekomendasikan senam di sini. Kebetulan saya tidak terlalu
suka suasana ramai apalagi pakai antri, jadi jumlah peserta yang terbatas
membuat suasana senam lebih lega dan nyaman. Pendaftarannya pun tidak rumit,
langsung datang ke resepsionis, bayar di kasir, dan cus ke ruang senam di lantai dua. Senam dimulai jam 4 teng ya, meskipun baru satu orang yang
datang. Maksimal telat 5 menit menurut pengalaman saya.
To be continued..
0 komentar:
Post a Comment