Bagi
sebagian orang, memilih dokter kandungan itu susah-susah gampang. Saya sendiri
termasuk salah seorang diantaranya. Sebelum berlabuh di dokter kandungan
pilihan, saya sempat loncat dari dokter satu ke dokter lainnya. Perpindahan
tersebut pun ada yang karena saya tidak sreg, ada juga yang karena bentrok
jadwal praktek semata. Berikut ini adalah beberapa dokter kandungan yang pernah
saya kunjungi saat kehamilan pertama saya. Mungkin ibu-ibu yang berdomisili di
sekitar Cibubur atau Citeureup bisa memanfaatkan tulisan ini sebagai
pertimbangan memilih dokter kandungan, ya!
Awal mula
kehamilan, setelah testpack
menunjukkan hasil positif, saya mengunjungi RSIA Annisa di daerah Citeureup. Ini atas rekomendasi tante saya
yang dulu semasa hamil pernah kontrol disana. Sayangnya, hanya ada dokter pria
di RS tersebut. Karena saya dan suami benar-benar “buta” daerah tersebut karena
baru saja pindah, saya akhirnya memilih dr.
Amin. Kalau tidak salah, pada kunjungan kedua saya sekaligus berkonsultasi
mengenai flek yang saya alami. Saat itu kehamilan saya masih di trimester
pertama. Saya tidak ingat diagnosis beliau apa atas flek tersebut, tetapi saya
cukup tidak puas. Saat beliau menulis resep, saya bertanya, “Berarti tidak
perlu diberi obat penguat kandungan kan, Dok?”. Mendadak beliau meresepkan obat
penguat kandungan setelah pertanyaan tersebut, tanpa penjelasan apa-apa. Saya
jadi bingung dan makin tidak puas. Akhirnya obat saya tebus, tapi tidak saya
minum.
Masih di
trimester pertama, saya sempat diinfus setengah hari di klinik bernama Rumah
Sehat Cikeas. Ternyata, kadar Hb saya rendah. Karena perawat dan dokternya
perempuan, saya sempat bercerita tentang kebingungan memilih dokter kandungan
di daerah tersebut. Lalu mereka menyebut dr.Ovy dan dr.Nurul yang praktek di RS
Permata Cibubur.
Akhirnya
saya pun menghubungi RS tersebut setelah sempat browsing profil dokter
spesialis kandungan di website www.rspermatacibubur.com. Sayangnya, untuk bertemu dr.Ovy (Dr.dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG (K) saya harus daftar sebulan sebelumnya. Beliau ternyata cukup kondang dan sibuk,
saya melihat ia juga mengasuh sebuah rubrik konsultasi di Majalah Femina, kalau
tidak salah. Saya pun kemudian memilih dr.Suci karena melihat CVnya yang bagus.
Pertama
kali kontrol di RS Permata Cibubur
dengan dr. Tri Pratiwi Suci, SpOG, saya langsung cocok.
Selain karena dokternya ramah dan bisa menjawab pertanyaan saya, tempatnya pun
nyaman (ya iya lah, harganya 3x RSIA Annisa). Tahun 2013, sekali kontrol dengan
USG dan vitamin saya harus membayar sekitar 400ribuan. Tahun 2016, hanya
kontrol dan USG tanpa vitamin harganya sudah 380rb.
Sayangnya,
jadwal praktek beliau yang malam hari membuat suami kesulitan mengantar saya
ketikamendapat shift malam. Saya pun
berganti ke dr.Nurul Afriana, SpOG yang praktek di pagi hari, atas rekomendasi dokter di
Rumah Sehat tadi dan salah seorang teman kerja. Alhamdulillah, saya cocok
dengan dr.Nurul karena penjelasannya enak, semua pertanyaan pun dijawab, dan
orangnya lumayan tegas. Hingga usia kehamilan 8 bulan, saya rutin kontrol ke
dr.Nurul. Oya, dr.Nurul ini juga praktek di Jatisampurna, karena teman saya pun
dengan beliau di RS tersebut.
Bulan berikutnya saya pindah ke Jogja, baca lanjutannya di sini.
0 komentar:
Post a Comment