To be honest, saya belum pernah spending weekend dengan cara menginap di hotel. Pertama sih mikir,
sayang duitnya hehe..dan takut kurang seru aja kalo cuma di hotel sehari
semalem. Entah kenapa, bulan lalu keinginan untuk nge-hotel tiba-tiba muncul.
Pikir saya, sekali-sekali lah ya.. Setelah suami menyetujui, saya pun mulai
survey hotel di Kota Bogor. Selama ini kalau weekend ke Jakarta terus, padahal
saya tinggal di Kabupaten Bogor.
Akhirnya,
saya berkunjung ke situs pesan tiket favorit, Traveloka. Saya pun memimilih
beberapa hotel yang sesuai budget. Karena bingung, saya survey terlalu lama.
Saya google hotel-hotel pilihan, termasuk membandingkan harga juga dengan
website sejenis, seperti Expedia, Agoda, dan Pegipegi. Ketika akhirnya saya
memilih Padjajaran Suites Hotel yang dekat dengan Jungle Land, kamarnya sudah
tidak available lagi. Hiks.. Ada sih
di website lain, hanya saja lebih mahal jatuhnya.
Tidak ada
pilihan lain, saya pun lari ke pilihan kedua, Arch Hotel. Saya tidak pesan
melalui Traveloka karena sudah sold
juga. Akhirnya di pegipegi.com dapat juga walaupun harga yang semula 520
menjadi 540. Tak apalah, hanya selisih sedikit. Bedanya Traveloka dan Pegipegi
adalah, di Traveloka harga yang tercantum adalah harga asli, tidak ada tambahan
apa-apa lagi. Sementara di Pegipegi, harga yang tercantum masih belum ditambah
pajak.
Pada hari
Sabtu long weekend kemarin pun kami meluncur ke Arch Hotel. Kami sempat mampir
Kebun Raya Bogor sebentar, biar sejuknya hotel lebih kerasa habis panas-panasan
di KRB, haha.. Sampai di sana saya sudah pesan ke suami kalau menurut review,
parkirannya sempit. Memang sih..saya parkir di basement yang hanya muat kurang
dari 10 mobil mungkin…saya pun parkir di tanjakan keluar basement.
Sampai di
lobi, saya langsung disambut pemandangan kolam renang dari jendela kaca. Okay, that means I will not swim.
Langsung agak kecewa… Saya enggak nyaman renang dengan pemandangan yang sangat
terbuka, dimana semua yang di lobi bisa melihat kita. Ya sudah, yang penting
anak saya bisa berenang :)
Proses di
lobi tidak lama, hanya antre sebentar karena ada rombongan tamu yang komplain
ke resepsionis satunya (total ada dua resepsionis). Belum jam dua, kami sudah
bisa check in ke kamar di lantai
enam.
Kami pesan
kamar deluxe twin room, include
breakfast. Sampai di kamar alhamdulillah cukup sesuai dengan harapan. Kamarnya
bersih, dengan lantai parket, tidak sesempit budget hotel pada umumnya. Anak
saya pun bisa bermain dengan leluasa dan saya juga enggak pusing kalau ada yang
tumpah atau makanan dilepeh ke lantai, karena tinggal di lap saja.
Karena
gagal mendapatkan double bed, akhirnya suami saya pun menggeser dua kasur
menjadi satu, dan memindahkan meja telepon ke dekat jendela. Sampai sebelum
magrib, kami tidak perlu menyalakan lampu kamar karena jendela kami menghadap
ke utara dan sinar matahari lebih dari menyilaukan untuk sekadar menerangi
kamar kami.
Setelah
solat dan bersantai di kamar sejenak sembari menonton pertandingan badminton di
TV, kami turun untuk berenang. Ternyata, di kolam yang tidak begitu besar
tersebut sudah cukup ramai oleh tamu lain yang rata-rata keluarga. Walaupun
satu pool, tingkat kedalaman dibagi dua, seperempatnya untuk anak dan sisanya
untuk dewasa. Ada bola plastik besar dan sebuah ban berukuran dewasa yang
disediakan pihak hotel, lumayanlah bagi yang tidak membawa mainan. Saya sempat
meminta handuk berenang karena handuk yang disediakan di meja hotel habis.
Hanya tersedia tiga atau empat meja saja, sehingga agak sedikit berebut dengan
yang lain.
Selesai berenang, kami sempat kembali ke kamar, menemani anak bermain di kamar dan menonton TV. Menjelang malam, lampu kami nyalakan dan ternyata kurang terang untuk ukuran saya. Cukup temaram dibandingkan beberapa hotel yang pernah saya kunjungi. That’s fine, kami tetap dapat tidur nyenyak.
Paginya,
kami sarapan pagi di restoran.. Ternyata kami yang pertama datang,haha.. Masih
jam setengah tujuh kalau tidak salah. Restorannya di lantai dua dan kami
memilih untuk duduk di sebelah jendela yang menghadap swimming pool. Walaupun anak
saya sibuk ngelihat ke kolam dan minta berenang tetapi lebih mudah menyuapinya
ketika mulai susah makan.
Alhamdulillah,
menurut saya menu yang ditawarkan tergolong banyak dan rasanya enak untuk
standar saya. Dengan bentuk buffet, saya bisa icip-icip banyak makanan walau
yang diambil itu-itu lagi sih, hehe.. Saya pilih kentang goreng yang dibentuk
bulat, sosis, dan salad sementara suami yang lidahnya Indonesia banget memilih
nasi pecel (atau gudeg ya? Saya udah lupa). Bubur dan soto betawi juga ada,
yang enggak ada adalah…sliced cake :p
Ada mini croissant sih sebagai
pengobat kekecewaan, ada egg station juga
(yeayyy!). Oya, ini menu yang bikin saya kurang minum air putih: jamu beras
kencur! Ga nyangka ada jamu dan rasanya membuat saya serasa di Jogja (soalnya jamu
gendong di tempat tinggal saya manis banget, kebanyakan gula jawanya).
Setelah
kenyang, saya “terpaksa” balik ke kamar soalnya enggak enak sama yang baru
dateng dan tidak mendapat tempat duduk. Kebetulan tamunya lagi banyak kali ya,
padahal otak masih craving for something
sweet (tapi perut udah said stop),
maklum ibu menyusui :D
Setelah
sarapan, kami hanya di kamar saja. Pertimbangannya, selain enggak tau jalan di
Bogor, takut nyasar dan terjebak macet. Padahal, tujuan weekend kali ini adalah
beristirahat saja di hotel. So, sampai check
out kami stay di kamar aja,
ngobrol, nonton TV, main bareng anak, dan bobok siang.
Kesimpulannya,
we really enjoyed our weekend! Buat
hotel under 500k, reccommended. Jadi pengen hunting
voucher hotel lagi nih, hehe..
Sm kayak saya mbak. Agak mikir kalau ke hotel. Kecuali kalau mang ke luar kota. Hahaha
ReplyDeleteBener Mas..msh ada prioritas lain kali ya kita..haha
Deletesayang, padahal sekitar arch hotel banyal kuliner unik deket pangrango yang bias ditelusuri
ReplyDeleteiya nih, saya gak browsing2 dulu..maybe next time :)
Deletehotel ini pakai deposit tidak ya mba?
ReplyDelete