Sebagai
pecinta buku anak, saya selalu mupeng
kalau melihat buku anak bagus dan murah, apalagi impor. Karena itu, sebagian
akun instagram yang saya follow
adalah online bookshop yang menjual
buku anak. To be honest, saya hampir
tidak pernah membeli buku di akun akun tersebut. Saya tipe orang yang cukup
senang hanya dengan cuci mata, dan membeli ketika ada best deal atau kalau memang benar-benar kepengen. Selain itu, memfollow IG toko buku online menjaga mimpi
saya untuk kembali berjualan buku anak impor agar tetap ada dan bisa kembali
terwujud, hehe
Suatu hari,
salah satu olshop tersebut mengadakan sejenis live shopping. Mereka akan belanja buku dan mengupload buku-buku yang kira-kira menarik.
Siapa yang mengetik kata “fix” pertama kali di kolom komentar berhak membeli
buku tersebut. Tentu saja, ada tambahan jastip alias jasa titip. Misalnya, satu
buku harganya Rp 20.000 ditambah jastip Rp 5000, maka total harga buku adalah
Rp 25.000 belum termasuk ongkos kirim.
Iseng-iseng
saya mengikuti live shopping
tersebut. Oh my, ternyata bukunya
tergolong murah dan bagus. Oh ya, buku yang saya maksud di sini adalah buku
anak impor kondisi bekas ya. Sebagai sesama penjual buku sejenis, saya tahu
harga dan menurut saya this is a good
deal. Saya berhasil mendapatkan buku karangan Rod Campbell, yang terkenal
dengan Dear Zoo nya, dan juga seri Elmer si gajah kotak-kotak karangan David
McKee dengan harga tidak sampai @Rp 50.000 termasuk jastip.
Syukurlah,
sebagai orang yang cukup perhitungan masalah anggaran, saya bisa belanja buku
bagus murah namun tetap tidak gelap mata. Meskipun artinya, saya kehilangan
beberapa kesempatan emas mendapatkan buku bagus karena kelamaan mikir, beli gak
ya? Kemahalan gak ya? Udah berapa ya habisnya? Sampai akhirnya buku tersebut di
“fix” orang lain.
Awalnya saya
kira olshop tersebut belanja di Singapura atau Australia. Setelah paket buku
sampai, dan ternyata ada label harganya, tempat belanja tersebut ada di Jakarta
dan saya pernah membeli beberapa buku saat toko tersebut mengikuti Jakarta Book
Fair. Waktu saya masih sering weekend-an ke Jakarta, kenapa saya tidak pernah
tahu ya kalau toko buku ini rutin mengadakan pameran di mall-mall? Benar-benar
belum berjodoh. But it’s fine, dengan membeli lewat olshop berjastip ini saja
saya bisa dapat sesuai kebutuhan pribadi. Kalau untuk dijual lagi, hmmm…susah
kali ya kecuali mau jual rugi.
Oh ya,
mengenai harga buku yang tertera di instagram, ternyata sama persis dengan yang
tertempel di label harga buku tersebut. So, saya lebih tenang enggak dimahalin
sama penjualnya karena dia jujur bahwa keuntungannya ya lewat jastip itu tadi. Sebenarnya
enak ya jualan dengan system seperti ini? Kita nggak perlu repot menghitung
biaya kotor ditambah ini itu untuk menentukan harga jual. Tapi ya itu, harus
benar-benar dekat dengan lokasi pembelian agar tidak tekor di transport.
Selain itu,
saat nama akun saya muncul di kolom komentar live shopping tadi, saya pun banyak mendapat follow request dari akun penjual buku anak. Saya jadi tahu banyak
akun online bookshop dan bisa
membandingkan harga jual mereka, menemukan yang bagus dan murah, maupun yang
namanya akunnya “murah” tapi malah mahal-mahal banget bukunya. Ada juga yang
langsung mengirim message ke saya dan menawarkan bundling buku. Karena saya
hitung per buku jatuhnya less than 20rb, saya beli walau dompet terkuras, haha…
Alhamdulillah tidak mengecewakan walau saya tidak follow akun orang tersebut,
tidak kenal siapa dia, dan hanya berdasar feeling dan kepercayaan saja.
Buat yang
tertarik ikut live shopping buku
anak, silakan hunting akunnya sendiri ya…hehe.. Soalnya tulisan ini hanya
sharing pengalaman saja dan bukan promosi.
0 komentar:
Post a Comment