Saturday, April 28, 2018

Happiness is Homemade



Bukan homemade cookies ya, kali ini homemade-nya adalah kebahagiaan. Happiness.
Ibu-ibu, yang “kantor” utamanya adalah home alias rumah, pasti sering merasa jenuh, lelah, overwhelmed dengan tugas rumah tangga yang seolah tiada habisnya. Belum lagi kalau anaknya masih kecil-kecil, with or without assistant. Semua kesibukan itu membuat kita merasa unhappy. Belum lagi melihat kehidupan ibu-ibu lain di Instragram yang bisa bikin DIY toys, tiap hari homeschooling pakai metode Montessori, bikin MPASI yang ciamik, anaknya bisa makan sendiri, dan tetep cantik,… langsung deh lempar hape..ahahahah…

Kecenderungan ibu-ibu yang mungkin terbesit rasa unhappy with their life itulah yang menginspirasi Puty Puar untuk membuat buku Happiness is Homemade. Saya sendiri belum pernah baca bukunya sampai detik saya menghadiri acara Book Talk Mbak Puty di Ciao Point, Jogja, 21 April kemarin. Ternyata bukunya menurut saya bagussss…! Bagus disini saya lihat dari dua segi, yaitu ilustrasi dan konten. Ilustrasinya imut dengan warna-warna pastel, kontennya mengena banget karena bisa mencari “celah kebahagiaan” yang terlihat sederhana.


Dari Book Talk kemarin, saya mendapat beberapa pencerahan sebagai seorang ibu rumah tangga yang nyambi jadi freelancer, jualan buku anak, plus punya mimpi bikin buku sendiri.

Pertama, kita harus menentukan, apakah hobi yang kita lakukan selama ini akan melangkah ke jenjang komersil atau sebatas hobi saja. Mbak Puty yang hobi doodling n journaling ini dulunya seorang geologist di perusahaan minyak asing. Tahun 2014, ia memutuskan untuk mengkomersilkan kemampuannya membuat ilustrasi dengan membuat akun Instagram @byputy. Keputusan ini didasarkan pada komentar teman-temannya bahwa gambarnya memiliki ciri khas. Saya kurang tahu kapan ia resign, tetapi finally Mbak Puty berhenti bekerja agar bisa memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga.

Kedua, rejeki bukan hanya nominal. Banyak pertanyaan tentang bagaimana bisa move on dari karyawan bergaji dua digit menjadi ibu rumah tangga yang ngurusin harga daging. Kuncinya adalah resign berdasar keikhlasan. Tidak perlu membandingkan dengan kalimat “andai saja aku nggak resign, pasti aku…” Bisa saja rekening kita tidak bertambah isinya, namun tidak ada pengeluaran gaya hidup, jarang sakit karena kecapekan, anak lebih bagus moodnya. Itu semua rejeki yang bukan nominal. Termasuk Mbak Puty yang sekarang bisa membuat buku berdasarkan passionnya, saya rasa itu adalah rejeki dari keputusan resign tadi.

Rejeki bukan cuma nominal kan..
Ketiga, manajemen waktu. Once kita memutuskan untuk bekerja dari rumah, kita harus siap untuk juggling dengan cucian, jadwal anak, dan pekerjaan. Langkah pertama agar bisa mengatur waktu dengan baik adalah menentukan prioritas. Kalau sudah punya prioritas, kita lebih mudah untuk say no ke hal-hal yang tidak berhubungan dengan apa yang menjadi target kita.

Kemudian, jika ternyata usaha kita direspon baik oleh pasar, tentukan ritme kerja kita, berapa banyak yang bisa kita handle, begitu juga dengan mengetahui kapan mood kerja kita berada pada kondisi terbaiknya. Jadi, kalau ada pesanan yang sayang kita tolak tetapi faktanya tidak bisa kita tangani, kita lebih mudah untuk menolaknya. Apalagi jika kita tidak memiliki asisten rumah tangga. Atau, tentukan kapan kita siap menerima pesanan tersebut. Misal, setelah baby kita berusia enam bulan.

Honestly, I feel so blessed berjodoh dengan acara ini karena baru H-2 saya tahu infonya. Langsung daftar dan alhamdulillah ada spot, jadwal dengan suami cocok. Karena belum baca bukunya, saya sempet agak blank nanti bakal membicarakan apa. Ternyata, banyak banget yang relevan dengan kehidupan saya… Namun, satu hal yang agak mengagetkan, ternyata mayoritas yang datang adalah mahasiswi! Wah, ternyata yang butuh happiness book dengan kemasan unyu adalah juga mbak-mbak ini, hehe…

Setelah saya baca sampai habis, ternyata bukunya tidak spesifik mengisahkan wanita sebagai ibu kok. Jadi, make sense ya banyak mahasiswanya, especially jika mereka hobi doodling.

Playground yang membuat suami lebih mudah jagain anak-anak

Isi goodie bag, minus gelang rajut imut
Nilai plus dari event ini adalah…goodie bag! Ya ampun, jiwa keremajaan saya membuncah lho melihat notebook, sticker, dan masking tape…serius! It sparks happiness and my high school memories… The unexpected things was, ada playground buat anak. Alhamdulillah banget kalau ini. Thanks a lot Mbak Puty n tim *kisses*

Semoga banyak pembaca buku ini yang mendadak happy dan always be happy, sehappy habis lihat ilustrasi Britney Spears and dancers nya joget lagu Sometimes di dek…     



0 komentar:

Post a Comment