Akhirnya,
kami sampai juga di hotel (post sebelumnya ada di sini dan sini). Ternyata hotelnya cukup besar dan tepat di
persimpangan di jalan besar pula. Saat kami tiba di hotel, petugas cukup
cekatan membantu kami dan menaikkan barang-barang kami ke troli hingga
mengantarkan ke kamar.
Ternyata,
hotel ini belum lama berdiri. Kalau tidak salah lima tahun yang lalu. Pantas
saja, penjual makanan di depan stasiun tidak tahu hotel ini dimana sewaktu kami
tanya.
Saat kami
datang, banyak tamu hotel yang sedang duduk di lobi. Tampaknya sedang ada
konferensi dan sejenisnya. Namun karena lobinya cukup lapang dengan
langit-langit yang tinggi, hotel tidak terasa “penuh”. Yang nyesek hanya asap
rokok saja dari para tamu yang bersarung dan berkopiah itu. Padahal, di sofa
sisi kanan resepsionis ada tulisan no smoking. Mungkin yang sisi kiri tempat
mereka berbincang tidak ada tulisannya. Ah, yasudahlah. Gotong saja bayi ke
kamar. Yuk, cusss!
Suasana lobi |
Desain
hotelnya separuh terbuka, dengan pencahayaan alami dari atap dan sirkulasi dari
jendela. Ramah energi dan irit AC. Lorongnya pun tidak terlalu panjang. Kamar kami
yang di ujung lorong dengan pemandangan menghadap ke jalan pun hanya melewati
sekitar empat kamar.
Saat masuk
kamar, alhamdulillah kamarnya lapang dan bednya
pun cukup besar. Desainnya minimalis, baik kamar tidur maupun kamar mandi.
Walaupun kamar mandinya menggunakan shower (it
means bayi harus dimandikan melantai atau digendong), saya suka kamarnya
yang tanpa karpet sehingga kalau dedek ngompol bisa langsung dibersihkan. Yes, saya tipe diaper-free at least setengah hari agar kulitnya bisa bernafas. Kalau
dalam perjalanan ya harus pakai lah..
Lemari dan
tempat penyimpanan lain juga sesuai kebutuhan. Ada laci dengan kaca di bagian
atasnya sehingga camilan, sereal, dan segala macam keperluan makan bayi bisa
tersimpan namun terlihat. Untuk perjalanan seperti ini saya mengandalkan bubur
instan, sementara di kereta bawa homemade food. Minibar bisa digunakan untuk
menyimpan buah, sementara untuk sarapan bisa melihat apa yang tersedia di
restoran. Malam itu, saya, suami, dan anak-anak beristirahat sambil menyantap
makanan di meja kerja yang ada di kamar. Anak-anak puas sekali main
kejar-kejaran: kakak berlari dan adik merangkak. Modal mobil-mobilan sebiji dan
dinosaurus tiga biji pun cukup untuk imaginative
play si kakak, sementara dedek sibuk aja mau masuk kamar mandi, hahah…
Paginya,
kami sempat ingin berenang. Ternyata, kolam renangnya sedang dibersihkan. Petugas
langsung mendatangi kami untuk memberitahu. Saya sendiri sebetulnya tidak
terlalu ingin berenang mengingat suhu udara yang dingin (walaupun kolam
renangnya indoor) dan lokasi kolam renang yang berada di tepi restoran dan
dikelilingi oleh balkon kamar-kamar hotel. Risih rasanya. Jadi, kami ubah
rencana pagi menjadi jalan-jalan di sekitar area hotel, menyeberang jalan dan
lihat-lihat sebentar.
Kolam anak |
Kolam dewasa |
Setelah itu,
saya dan suami sarapan bergantian karena dedek tidur. Restorannya cukup ramai,
tapi makanan tidak ada yang out of stock. Apa favorit saya? Mie ayam dan
pastry. Menurut saya mie ayamnya fresh karena langsung diracik pada saat itu,
sementara pastry nya renyah sekali. Sisanya juga enak, seperti dimsum, omelet,
salad, dan makanan khas Indonesia seperti nasi dan sayur.
Pada hari
kedua, saya sempat membawa dedek ke restoran dan menyuapi buah yang sudah saya crush pakai Nuby. Saya selalu bawa Nuby
ini kalau traveling, karena praktis banget. Tinggal pilih menu buah segar,
masukkan, dan press. Buah pun lumat. Dedek pun sarapan sehat.
Tinggal masukkan buah potong dan press |
Oya, di
hotel ini ada juga fasilitas mushola yang cukup besar. Sayang saya tidak sempat
menengok ke sana. Resepsionis pun membolehkan persewaan stroller untuk
menitipkan stroller baik pada saat peminjaman maupun pengembalian. Jadi, selama
kami menyewa stroller kami tidak pernah sekalipun bertemu si penyedia jasa. Dari
segi lokasi, menurut saya cukup strategis karena tidak jauh dari stasiun, ada
beberapa ATM di parkiran hotel, dan tinggal kayang ke Indomaret.
Overall,
recommended sih.
0 komentar:
Post a Comment