Gemari
Pratama bukanlah gerakan pramuka, walau namanya sepintas sama, hehe... Gemari
merupakan kependekan dari Gemar Rapi, sejenis gerakan bebenah yang terinspirasi
oleh metode KonMari-nya Marie Kondo. Pratama adalah level pemula. Jadi, Gemari
Pratama (GP) adalah kelas bebenah online via Whatsapp Group untuk level pemula
yang baru-baru ini saya ikuti.
Bisa
terdaftar sebagai peserta GP menurut saya adalah suatu kebetulan, walau
sebenarnya sudah digariskan oleh Yang Diatas sebagai rejeki untuk saya. Setiap
saya cek Instagram, jaraaaang banget ada post atau story @gemarrapi. Kebetulan
sekali saat itu ada pengumuman kulwap tentang metode bebenah. Saya ikut lah,
karena memang saya sudah pernah baca The Life Changing Magic of Tidying Up nya
Marie Kondo plus ikutan seminar Gemar Rapi nya Aang Hudaya, founder Gemar Rapi
(baca post nya di sini).
Nah,
ternyata di akhir sesi kuliah Whatsapp tersebut, ada pengumuman tentang dibukanya
kelas Gemari Pratama, dengan biaya Rp 180.000 dan terbatas untuk 150 peserta.
Pendaftaran dibuka hari Minggu jam 10 pagi kalau tidak salah.
Dan saya
lupa. Eaaaaa…
Alhamdulillah banget, jam 10.15 pas saya buka
hp langsung terlihat grup Whatsapp Gemar Rapi sudah ramai membicarakan kelas
online ini. Kecepatan tangan saya untuk langsung menuju link Shopee, membaca
cepat mekanisme pendaftaran, dan melakukan transaksi membuktikan bahwa saya
generasi milenial, hahaha… Enggak ding, saya pelanggan setia Shopee, jadi sudah
familiar klik klik nya plus pakai m-banking. Fiuh, thanks
to technology.
Setelah
bayar dan sukses, baru deh bilang suami, “Yah, aku tadi daftar kelas online
Gemar Rapi bayarnya Rp 180.000. Boleh kan?”
Alhamdulillah
boleh soalnya tanggal muda dan udah keburu bayar, haha..
Kenapa sih
saya semangat banget buat ikutan? Kan, udah baca bukunya tuh, ikut seminar
pula, plus kulwap lagi. Bukannya harusnya udah bisa praktek sendiri ya?
Teorinya
sih begitu. Tapi emang bener kok, saya sudah buktikan hasil ikut seminar Pak
Aang waktu itu: saya membuat beberapa boks dari kardus bekas yang saya lapisi
kertas bertuliskan jenis mainan anak so they are easier to tidy up according to
the type of toys. Kemudian, laci pakaian anak saya ada satu yang saya ubah
metode menatanya seperti metode KonMari. Dan, bener-bener ngeliatnya seneng.
Semua jenis baju keliatan donk, dalam sekali buka. Gampang milihnya, dan enggak
akan ada pakaian yang “jarang dipake karena di tumpukan bawah”.
Lalu, yang
paling penting, kata-kata beliau tentang benda sekecil apapun akan ada hisabnya
membuat saya berpikir beeerkali-kali kalau mau beli barang.
That this “hisab” things made me still feel “I
need to let go more things” (which I haven’t), I decided to join this class.
Sempat
menjelang seminar Gemar Rapi waktu itu, saya dan seorang wali murid di sekolah
si sulung ingin mengundang tim Gemar Rapi untuk sharing di sekolah. Sayang,
kurangnya panitia membuat kami urung. Lagipula saat itu harga yang ditawarkan
out of our budget.
Jadi,
semoga Gemari Pratama ini membawa perubahan positif tidak hanya bagi
pesertanya, tapi juga orang-orang di luar sana.
Ganbatte!
P.S: Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas
Gemari Pratama.
0 komentar:
Post a Comment