Saturday, January 17, 2015

Anak Cowok Kok Kalem?

www.understood.org
Hampir setiap kali Aksa saya ajak keluar, pasti orang-orang bilang,"Kalem ya bu anaknya.." atau "anaknya anteng ya bu, enggak rewel.."
Awalnya saya biasa saja karena memang Aksa benar-benar menjadi observer ketika menemui sesuatu yang baru. Setelah 20-30 menit barulah ia "panas" dan menjadi anak yang aktif seperti ketika ia berada di dalam rumah.
Lambat laun, saya mengamati bahwa anak saya kok lebih tenang daripada anak laki-laki seusianya ya? Anak sepupu saya sama-sama berusia 1,5 tahun, dan aktifnya bukan main. Herannya, Aksa hanya mematung melihat sepupunya itu dengan takjub, alih-alih ikut heboh.


Begitu juga dengan tetangga depan rumah saya, hanya terpaut 4 bulan lebih muda dari Aksa, ia lebih "berani" dari anak saya. Lagi-lagi, Aksa pasrah saja ketika awalnya didorong atau dipukul si anak ini. Selanjutnya, Aksa memilih berlari menghindar daripada melawan.
Lama-lama saya jadi kuatir..Para tetangga pun jadi melabeli Aksa sebagai anak kalem. Bahkan, suatu hari saat playtime sore di luar rumah, Aksa memilih untuk menemani saya duduk. Ia duduk dengan pelan dan tangan diletakkan di lutut sambil menonton anak lain bermain. Hiks..kok halus banget ya.. Saya jadi berpikir yang tidak-tidak. Apalagi waktu bayi sering dibilang cantik L
Apa mainannya kurang "cowok" ya? Jujur saya belum memberikan mainan yang spesifik gender untuknya. Bola, balok, lego, sampai boneka hewan ada di area bermainnya. Saya biarkan saja ia eksplorasi, termasuk bermain dengan toples, sapu, sampai tanah.
Suatu hari, saya pergi ke bidan untuk mengimunisasi Aksa. Melihat Aksa yang tenang, bu bidan berkata," Jarang lho anak cowok yang tenang seperti ini, harus bersyukur ini ayah ibunya.."
Mendadak saya merasa malu pada diri sendiri. Iya ya, kenapa saya malah memandang negatif kalemnya anak saya? Apalagi, tambah bu bidan, biasanya hal tersebut merupakan faktor genetis. Saya ketika kecil termasuk yang anteng seperti Aksa begini juga. Agak lega juga sih mendengarnya..
Saya harus bersyukur karena Aksa tidak pernah menangis meraung-raung, bahkan berteriak nyaring hingga terdengar tetangga.. Kalau diajak pergi, dari arisan, pengajian, seminar, hingga ke mall, ia tidak pernah rewel kecuali kalau haus. Jika keinginannya dilarang, menangis dan berguling-guling di lantainya pun hanya sebentar, dan mudah dialihkan perhatiannya.
Terkadang, kita sebagai orang tua terlalu khawatir atas hal yang sebenarnya biasa saja. Atau, malah mencari fakta yang mendukung kekuatiran kita, bukan yang sebaliknya.
Sekarang, ketika Aksa anteng saja di luar, saya tenang saja. Memang karakternya begitu. Sejauh ia melakukan aktivitas lain dengan normal, saya tak perlu risau. Mungkin ada di antara Mommies yang anaknya juga kalem? Boleh share ceritanya :)

    

2 comments:

  1. Salam kenal :D tadi dapat link ke blog ini dari BEC *saya pembaca setia BEC* dan terus baca2 post lainnya. Tentang anak kalem ini, setuju, ini memang tergantung watak dasar anak. Saya pernah diajarin ibu saya yg pernah ikut pelatihan tentang watak dasar dan dijelaskan ibu saya lewat watak saya dan adik saya yang benar-benar berbeda. Sudah pgn ngeshare di blog tp blm sempat2, semoga lain waktu sempat :D

    ReplyDelete
  2. Salam kenal Mbak Vita. Waah, ada pelatihannya ya? Ayo2 ditunggu sharingnya ya..

    ReplyDelete