Sebagai seorang stay-at-home mom, terkadang waktu luang menjadi sesuatu yang sangat
langka dan berharga. Ketika si kecil tidur, secepat kilat saya ke dapur,
memasak untuk makanan hari itu berikut acara cuci piring. Rumus “ikutan tidur
kala anak tidur” jelas bukan buat saya, karena yang ada malah tugas domestik
yang menumpuk dan situasi yang tidak kondusif ketika saya berusaha mengerjakan
tugas rumah tangga ketika si kecil terbangun.
Dalam kondisi menemani anak, saya sering
membayangkan apa yang ingin saya lakukan ketika break time datang (alias ketika
anak sudah tidur, hehe). Sederet daftar di kepala saya menunggu untuk
dieksekusi. Mulai dari menulis jurnal harian, browsing situs favorit, membaca
buku, sampai olahraga pun sudah tidak sabar saya lakukan .
Masalahnya, waktu untuk melakukan hal-hal diatas
selalu tersedia, namun kenapa ya saya jarang bisa membubuhkan centang tanda done?
Seminggu ini saja deh, saya mencoba
mengingat kembali apa yang saya lakukan di waktu saya bebas tugas. Oke, yang
pertama adalah makan malam sambil menonton televisi. Makan malam ini sebetulnya
selesai dalam waktu sekitar 30 menit, tapi kemudian iseng-iseng pencet remote
eeh…nemu acara yang bagus. Lanjut deh nonton tv nya…
Tiba-tiba perut terasa lapar lagi. Maklum,
ibu menyusui J Akhirnya masuk dapur lagi, entah bikin omelet, mie instan, atau
buka kulkas dan ngemil coklat. Tidak lupa, buka-buka gadget sekadar untuk
mengecek bbm dari teman, update status, atau twitter. Pada saat itu, sudah
buyar semua wishing list yang disusun
pada siang harinya (atau siang hari selama 6 hari berturut-turut, haha..).
Pernah juga, tekad sudah bulat untuk
menulis beberapa materi untuk mengisi blog. Laptop sudah menyala, tv sudah
dimatikan, bb sudah dijauhkan. Come on,
let’s do it pikir saya. Cari-cari inspirasi, saya membuka drive
komputer dan mendadak ingin membuka folder “film dokumenter” yang suami
saya copy dari temannya dan belum
sempat saya tonton. Klik klik, dan saya pun akhirnya menonton film
saudara-saudara… T.T Sampai akhirnya
suami pulang kantor, ngobrol bareng tentang what
we’ve had that day, kadang sambil menonton tv dan makan (lagi!), lalu
tidur..
Sebenarnya, saya sadar ketika memilih untuk
melakukan hal-hal diatas. Pembelaan saya adalah, saya berhak menghibur diri
saya, menikmati leisure time and me time
setelah seharian berkutat dengan urusan rumah, dapur, dan tentu saja si kecil
yang sedang gemar-gemarnya membating barang dan mengeksplorasi benda-benda di
dapur.
Dan pada akhirnya ketika rasa kantuk itu
datang, saya tersadar bahwa pilihan saya hari itu…tidak salah sih… Hanya saja,
durasinya bisa diatur lagi agar lebih banyak hal produktif yang bisa dilakukan.
Kelak, saya sendiri kan yang merasakan kepuasan itu?
Sempat saya merasa bahwa anak saya lah yang
membuat saya tidak produktif dan kehabisan waktu, karena merawatnya sejak ia
lahir, menapaki setahun pertama hidupnya adalah sesuatu yang amazing yet challenging, menguras semua
energi, pikiran, dan kesabaran yang saya miliki.
Tapi itu salah.
Saya sendiri lah yang ternyata mengambil
keputusan untuk sedisiplin apa dengan waktu yang saya miliki. There are great moms out there, yang
tetap bisa berkarya di rumah dan di luar rumah, karena pilihan maupun keadaan,
DAN karena mereka mampu menjalankan manajemen waktu dengan baik.
So, sekarang saya mengubah strategi. Alih-alih membuat
daftar yang panjang, saya buat target harian. Misal, nanti malam saya mau
menulis. Titik. Sehingga kalau waktu luang tiba, saya tahu harus apa. Dan saya
pun bisa menikmati me-time tanpa rasa bersalah lagi… J
0 komentar:
Post a Comment